Desa Sidomukti, yang berlokasi di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, kini menampilkan wajah baru sebagai wilayah yang dinamis dan proaktif dalam menyongsong pembangunan regional. Dengan fondasi ekonomi agraris yang kuat, desa ini secara strategis mulai mengembangkan sektor pariwisata sebagai motor penggerak ekonomi baru, sebuah langkah antisipatif terhadap dampak ekonomi dari Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bener yang lokasinya tidak jauh dari wilayah desa. Inisiatif ini menandai babak baru Sidomukti dalam optimalisasi potensi lokal.

Geografi dan Demografi Wilayah

Desa Sidomukti secara geografis menempati posisi penting di bagian utara Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Letak wilayahnya berbatasan langsung dengan Kabupaten Magelang, tepatnya dengan Desa Margoyoso di Kecamatan Salaman. Posisi ini menjadikan Sidomukti sebagai salah satu beranda terdepan Purworejo. Luas wilayah Desa Sidomukti tercatat sekitar 4,43 kilometer persegi.Secara administratif, pemerintahan desa membawahi empat dusun utama, yakni Dusun Noyu, Dusun Sidorejo, Dusun Kuwang dan Dusun Dopo. Pusat pemerintahan dan kegiatan masyarakat, seperti kantor balai desa dan fasilitas pendidikan, terpusat di Dusun Sidorejo.Berdasarkan data Sensus Penduduk tahun 2020, jumlah penduduk Desa Sidomukti ialah sebanyak 3.211 jiwa. Dengan luas wilayah yang ada, kepadatan penduduk di desa ini mencapai sekitar 725 jiwa per kilometer persegi. Struktur penggunaan lahan di Sidomukti sangat beragam, mencerminkan corak kehidupan masyarakatnya. Lahan didominasi oleh area permukiman, persawahan, tegalan, perkebunan, dan sebagian masih berupa semak belukar.

Pemerintahan Desa yang Progresif

Roda pemerintahan di Desa Sidomukti berjalan di bawah kepemimpinan Kepala Desa Imam Thobari. Pemerintah desa menunjukkan komitmennya dalam peningkatan pelayanan publik dan transparansi. Berbagai program pembangunan terus digulirkan, baik yang bersumber dari dana desa maupun alokasi lainnya. Salah satu fokus utama ialah pembangunan infrastruktur untuk menunjang konektivitas dan aktivitas ekonomi warga, seperti perbaikan akses jalan yang menghubungkan desa dengan wilayah tetangga di Kabupaten Magelang.Pemerintah desa juga aktif dalam melakukan regenerasi dan penguatan aparatur. Pada Maret 2025, dilaksanakan salah satu tahapan penting dalam proses seleksi dan penetapan calon perangkat desa yang baru. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa penyelenggaraan pemerintahan didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dan siap melayani masyarakat, sejalan dengan meningkatnya tantangan dan dinamika pembangunan di masa depan.

Potensi Ekonomi Berbasis Agraris

Sebelum melangkah ke arah pengembangan pariwisata, tulang punggung ekonomi Desa Sidomukti merupakan sektor pertanian dalam arti luas. Kondisi tanah yang subur dan topografi yang bervariasi memungkinkan beragam komoditas untuk tumbuh. Lahan persawahan yang membentang menjadi sumber utama produksi padi untuk ketahanan pangan lokal. Di samping itu, area tegalan dimanfaatkan warga untuk menanam tanaman palawija seperti jagung.Sektor perkebunan juga memegang peranan signifikan. Komoditas seperti karet dan sengon menjadi sumber pendapatan jangka panjang bagi sebagian masyarakat. Warga juga membudidayakan tanaman buah, salah satunya durian, yang memiliki nilai ekonomi tinggi di pasaran. Pola pertanian ini tidak hanya menopang ekonomi keluarga tetapi juga membentuk lanskap sosial-ekonomi desa secara keseluruhan. Kehidupan agraris ini menjadi fondasi yang stabil bagi masyarakat Sidomukti selama bertahun-tahun.

Transformasi Menuju Desa Wisata: Era Baru Ciblon Park

Menyadari adanya peluang besar dari pembangunan PSN Bendungan Bener, Pemerintah Desa Sidomukti mengambil langkah strategis yang visioner. Alih-alih hanya menjadi penonton, desa ini berinisiatif menciptakan daya tarik baru untuk menangkap potensi lonjakan pengunjung dan perputaran ekonomi di masa mendatang. Inisiatif tersebut terwujud dalam pembangunan sebuah destinasi wisata terpadu bernama Ciblon Park.Dibangun di atas tanah kas desa seluas 8.000 meter persegi, proyek ini dirancang untuk menjadi pusat rekreasi dan kegiatan ekonomi baru. Fasilitas utamanya yaitu kolam renang modern yang menyasar segmen keluarga dan anak-anak sekolah. "Sasaran utama kami anak sekolah, untuk pengembangan bakat renang, karena di sini kesulitan menjangkau atau menikmati olahraga renang," ungkap Kepala Desa Sidomukti, Imam Thobari, dalam sebuah kesempatan.Lebih dari sekadar wahana air, Ciblon Park merupakan sebuah konsep pengembangan ekonomi terintegrasi. Di dalam kompleks ini, pemerintah desa membangun sebanyak 14 kios yang diprioritaskan untuk disewa oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari Desa Sidomukti. Keberadaan kios ini diharapkan dapat mendorong produk-produk lokal untuk naik kelas. Selain itu, dibangun pula sarana olahraga pendukung lainnya.Pengelolaan Ciblon Park akan melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang berkolaborasi dengan pemerintah desa. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa manfaat ekonomi dari destinasi wisata ini dapat secara langsung meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) dan kembali kepada masyarakat. Peresmian wahana ini direncanakan bersamaan dengan penyelenggaraan Bener Expo, sebuah pameran tingkat kecamatan, yang menunjukkan posisi Sidomukti sebagai tuan rumah yang siap bersaing.

Implikasi dan Masa Depan Desa Sidomukti

Langkah yang diambil oleh Desa Sidomukti merupakan cerminan dari sebuah desa yang adaptif dan berpandangan jauh ke depan. Pembangunan Ciblon Park bukan sekadar proyek fisik, melainkan sebuah pernyataan bahwa desa mampu menjadi subjek pembangunan yang aktif. Dengan memadukan kekuatan agraris yang sudah ada dengan potensi pariwisata baru, Sidomukti sedang membangun model ekonomi yang lebih tangguh dan berkelanjutan.Kehadiran Ciblon Park dan geliat UMKM di sekitarnya diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru, mengurangi ketergantungan pada sektor pertanian, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum. Keberhasilan inisiatif ini akan menjadi preseden positif bagi desa-desa lain di sekitar proyek strategis nasional, menunjukkan bahwa perencanaan yang matang dari tingkat bawah dapat menghasilkan dampak signifikan. Desa Sidomukti kini tidak hanya menjadi gerbang fisik di utara Purworejo, tetapi juga gerbang menuju peluang dan kemajuan.